Solok Selatan (Indomen) - Sosok pejuang kemerdekaan asal Solok Selatan, Zakaria, kembali mencuat ke permukaan setelah seorang sejarawan asal Australia, Dr. Charlie Ward, melakukan penelusuran jejak perjuangannya langsung ke kampung halamannya.
Zakaria berasal dari Sapan, Jorong Sungai Aro Ayia Angek, Nagari Persiapan Pakan Rabaa Selatan, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh. Meski kontribusinya besar terhadap kemerdekaan Indonesia, namanya hampir tenggelam dalam sejarah lokal. Kini, berkat ketertarikan Charlie yang mendalami sejarah lisan, kisah Zakaria kembali digali untuk dikenang.
Charlie Ward, sejarawan dari Library and Archive of Northern Territory, Australia, mengungkapkan bahwa dirinya sudah 15 tahun terakhir tertarik dengan cerita hidup Zakaria. Ia telah menyusuri berbagai arsip sejarah di Australia hingga Belanda untuk mengetahui kiprah tokoh ini, terutama masa Zakaria di Australia antara tahun 1943 hingga 1947.
“Saya hanya punya sedikit informasi tentang masa hidupnya di Australia. Tapi untuk benar-benar mengenalnya, saya harus ke Minangkabau dan menyapa komunitasnya langsung,” ujar Charlie saat ditemui di Saribu Rumah Gadang, Jumat (18/7/2025).
Charlie dibantu oleh Nooraya Zakaria, putri Zakaria yang kini tinggal di Australia dan telah lebih dahulu menjalin hubungan kembali dengan keluarga mereka di Solok Selatan. Zakaria pernah menjadi tahanan politik, dibuang ke Boven Digoel dan kemudian ke Australia. Di negeri Kangguru, ia tetap berjuang lewat organisasi yang menyuarakan kemerdekaan Indonesia.
“Semangat dan dedikasi Zakaria luar biasa, bahkan ketika berada di negeri asing. Ia pantas dikenang dan dikenal oleh seluruh masyarakat Solok Selatan,” lanjut Charlie.
Penelusuran sejarah ini turut didukung Pemerintah Kabupaten Solok Selatan. Sekretaris Daerah, Dr. H. Syamsurizaldi, mendampingi langsung kunjungan Charlie ke sejumlah lokasi bersejarah yang terkait dengan Zakaria, seperti rumah kelahiran di Kampai, tempat belajar silat dan mengaji di Sarokieh, serta lokasi yang diduga sebagai tempat penahanan Zakaria di Polsek Sungai Pagu dan Lapas Pakan Rabaa.
“Kisah Zakaria adalah warisan sejarah yang perlu diangkat. Kami mendukung penuh upaya penulisan sejarah beliau,” ujar Syamsurizaldi.(Desri Wahida)
0 Komentar