Padang (indomen)- Assalamualaikum Saudaraku........Mari kita renungkan kasih sayang ibu pada kita setelah Shalat Subuh ini, pada pagi ini. Saudaraku..seorang ibu tak pernah sedikitpun meninggalkan anaknya. Kasih sayang ibu itu layaknya udara yang nggak mungkin bisa dibalas walau dengan sekarung harta.
Saudaraku, saat menunggu obat ketika berobat ke salah satu rumah sakit di kota ini. Secara tak sengaja saya duduk di belakang seorang ibu yang tengah menyandarkan dirinya di kursi dengan tangan yang sedikit terangkat.
Saya melihat, dan ingin mengetahui apa yang dilakukan ibu yang berusia sekitar 70 tahunan itu.
"Ya Allah, sampaikanlah harapanku ini, pada anak-anakku. Berdesirlah darah anakku ketika aku berdoa ini. Semoga anakku teringat akan aku ibunya ini.Aku tak mengharapkan uang dan harta dari anaku. Aku hanya ingin,anakku teringat akan aku yang sedang berobat ini. Ya Allah sehatkan anakku, bahagiakan kehidupannya. Ya Allah semoga anakku datang dan memijat tubuhkan yang telah letih ini Amin.
Astagfirullah. al Azim..... Saya menangis, saya tertunduk. dan saya ingat ibu saya. Saya dekati ibu itu. saya bertanya, Dengan siapa ibu kemari?.
"Dengan tukang ojek nak.
" Siapa yang akan menjemput ibu?
" Ibu berharap dijemput anak ibu, kalau dia tak datang,Ibu bisa pulang dengan tukang ojek lagi.Inilah nasib kami ibu-ibu,kami selalu merindukan kedatangan anak kami.
Saya benar-benar terpukul dan saya jadi teringat ibu saya yang selalu setia menunggu kedatangan saya diatas tempat tidurnya.
Saudaraku.Ini hanya untuk mengingatkan kita semua. Di pagi ini , setelah shalat subuh ini, mari kita sama-sama berniat dan memastikan diri untuk mendatangi ibu kita.Tinggalkan semua urusan dunia ini. Karena ternyata yang diharapkan eorang ibu hanyalah kedatangan anaknya. Ternyata kebanggaan seorang ibu adalah ketika anak yang telah dilahirkannya, disusukanya dan dibesarkannya, datang memijat kakinya. yang diharapkan ibu adalah melihat senyum anaknya.
Saudaraku.... ini benar-benar petunjuk bagi kita semua. ibu kita tak pernah mengharapkan uang yang berlimpah, dia tak mau kita mengurangi kebutuhan istri dan anak kita. Dia hanya mau kita datang dan tersenyum padanya seraya memijat kaki dan pundaknya.
Saudaraku.... ternyata senyum kita, dan sebungkus lontong atau kacang padi, telah membuat ibu kita menjadi bahagia.padahal dia telah membesarkan kita seumur hidupnya. mari saudaraku.... Pagi ini,kita datangi ibu kita dengan senyum yang membuatnya bahagia. Bagi yang telah tiada ibunya.,mari panjatkan doa untuk ibu dan mama tercinta di pagi ini.Percayalah ibu dan mama kita selalu berharap kedatangan dan doa anak-anaknya.(Aidil)
0 Komentar