Pemkab Pasaman BaratGelar Ekspos Roadmap Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Para Peseta EksposRoadmap Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Pasaman Barat (Fto : Andra )


Pasaman Barat ( Indomen)- Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat,  mengadakan ekspos roadmap ketahanan pangan terkait penelitian penguatan potensi nagari (desa) untuk mendukung transformasi pertanian dan ketahanan pangan yang berkelanjutan di daerah itu.

"Kegiatan ini merupakan program organisasi riset tata kelola pemerintahan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat (OR TKPEKM) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto di Simpang Empat, Kamis.

Ia mengatakan ekspos roadmap yang dilakukan tersebut merupakan bagian penelitian sebagai upaya mengatasi tantangan krisis pangan.

Apalagi, katanya, Pasaman Barat memiliki 90 nagari yang tersebar di 11 kecamatan. Dua kecamatan diantaranya merupakan daerah pesisir pantai yang tentu tidak maksimal dalam ketahanan pangan yakni di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia dan Kecamatan Sungai Beremas.

Menurutnya Pasaman Barat memiliki potensi pertanian yang luar biasa, namun seiring perkembangan lahan pertanian saat ini telah beralih fungsi menjadi perkebunan.

Ke depannya, bagaimana dapat mempertahankan area pertanian yang ada saat ini sehingga pangan di Pasaman Barat dapat dipertahankan.

"Terkhusus wilayah Kinali dan Talamau, bisa kita jaga dan tingkatkan kekuatan pangan agar berkesinambungan. Musim di Pasaman Barat sangat stabil, tanah cukup subur baik untuk pertanian maupun perkebunan," katanya.

Sementara itu Ketua Tim Riset BRIN Rey Septrianis menjelaskan kajian roadmap ketahanan pangan program OR TKPEKM dilakukan selama tiga bulan untuk mengunjungi lokus di Pasaman Barat diantaranya di Aua Kuniang, Sasak, Talamau dan Kinali.

Menurutnya kajian kompetisi terkaitnya banyak proposal yang masuk kepada BRIN ini melibatkan 100 responden petani dan menggerakkan penyuluh di Pasaman Barat.

"Inovasi kita di Pasaman Barat masih minimalis, petani masih menggunakan konsep manusia tradisional. Untuk itu, kita harus mengubah dan memberdayakan mindset petani terlebih dahulu. Sementara untuk mendukung transformasi pertanian dan ketahanan pangan yang berkelanjutan, harus diberlakukan penguatan potensi nagari atau desa," ujarnya.

Ia menyebutkan tujuan dilakukan kegiatan tersebut adalah untuk mengidentifikasi potensi ketahanan pangan nagari di Pasaman Barat.

Serta menyusun strategi dalam memberikan perlindungan alih fungsi lahan untuk keberlanjutan stok pangan di Pasaman Barat.

"Salah satu upaya menjaga ketahanan pangan tentu melindungi lahan yang ada agar tidak alih fungsi," katanya.(Andra)

0 Komentar