UI Bangun Platform Pasar Digital 'Pken Sembalun

 



NTB( Indomen)- Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan (DPPM) Universitas Indonesia (UI) membangun  platform pasar digital 'Pken Sembalun' untuk memacu bisnis lokal marketplace di Sembalun Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

"Kehadiran platform digital ini diharapkan akan mempermudah UMKM dalam mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan keberlangsungan usaha mereka, terutama bagi turis dan wisatawan asing yang pergi ke Sembalun," kata Tim Pengabdi DPPM UI Dr. Anna Amaliyah di Kampus UI Depok, Selasa. 

Menurut Anna cara ini memiliki dampak positif dalam hal keberlanjutan usaha. Dukungan yang diberikan kepada pelaku UMKM tidak hanya membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan digital, tetapi juga dalam menciptakan alur bisnis yang lebih berkelanjutan dalam era digital saat ini.  

"Kegiatan ini juga sekaligus memberikan pembelajaran digital marketing bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan harapan akan mampu mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan usaha lokal," katanya.

Anna mengatakan inovasi digital pada kondisi seperti ini dapat memberi manfaat maksimal untuk efisiensi dan keberlangsungan usaha bagi para pelaku UMKM. 

Tim Pengabdi DPPM UI selain Dr. Anna Amaliyah adalah Dr. Rambat Lupiyoadi, dan Amirah Hana membimbing 25 peserta untuk bersama-sama membangun platform pasar digital "Pken Sembalun" atau yang diterjemahkan sebagai "Pasar Sembalun". 

"Platform ini merupakan sebuah local business marketplace yang bertujuan untuk mempromosikan dan menghubungkan produk-produk dari UMKM di daerah Sembalun dengan calon pembeli," katanya. 

Program pelatihan dan pendampingan kewirausahaan digital tersebut bekerja sama dengan United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women (UN Women), yaitu organisasi PBB yang berdedikasi untuk memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia.   

Pada kesempatan itu, tim dari UN Women juga memberikan sesi khusus mengenai gender dalam kewirausahaan. Sesi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai konsep gender sehingga para pelaku usaha dapat menerapkan prinsip keadilan gender dalam bisnis mereka. 

Hal ini sejalan dengan upaya untuk memastikan bahwa pemberdayaan ekonomi tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga memperhitungkan dimensi sosial yang penting. 

Indonesia merupakan negara keempat di dunia yang memiliki jumlah pengguna internet tertinggi (77 persen dari jumlah total populasi) menurut we are social dalam laporan “Digital 2023”. 

Lebih dari 150 juta orang penduduk Indonesia aktif menggunakan media sosial dan sebanyak 178 juta orang membeli barang konsumsi melalui internet.(P/IND)

0 Komentar