Agam,Indomen, - Silih berganti musibah bencana alam melanda Kabupaten Agam dalam satu minggu terakhir, berupa banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang, baik di Agam Timur, maupun di Agam Barat.
Terbaru terjadi di jorong toboh, nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Rabu, (26/11) sore yang gemuruh longsoran tanah datang tiba tiba, membuat warga panik setempat.
Sejak Minggu, (23/11), serentetan musibah sudah melanda wilayah Malalak, membuat Kecamatan termuda diJabupaten Agam ini, menjadi terisolir, akibat badan jalan mengalami terban pada beberapa titik dan ditimbun tanah longsor.
Akibat Bencana banjir bandang yang menyapu wilayah Jorong Toboh, Malalak Timur, telah
meluluhlantakkan berbagai sarana yang ada, banyak rumah warga yang hancur diterjang material longsor, bahkan informasi awal yang diperoleh cukup banyak warga yang menjadi korban yang dihanyutkan air bah, bahkan banyak yang terkurung dalam rumah saat material longsor menghantam pemukiman penduduk, sehingga 135 KK Warga diungsikan.
Namun, data resmi dari pemerintah masih belum bisa dilansir, karena kondisi di Malalak, hingga Kamis, (27/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB,masih mencekam, karena kondisi hujan masih turun, aliran listrik putus.
Tim Pemkab.Agam yang diturunkan ke lapangan Rabu tadi malam masih kesulitan di lapangan, selain malam pekat, wilayah Malalak gelap gulita karena aliran listrik putus, penerangan yang ada genset yang dibawa tim awal, ujar Eki Marlinda, Kabid.Kerjasama-Informasi Diskominfo Agam, kepada awak media.
Seperti di lansir Kaba12, Eki Marlinda, menjelaskan, sesuai instruksi Bupati Agam, tim awal sudah bergerak ke Malalak untuk melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk proses penanganan lebih lanjut, katanya.
Pada Kamis dini hari, tim Pemkab.Agam yang telah diturunkan ke Malalak, khususnya di Jorong Toboh, masing-masing Rahmad Lasmono, Kalaksa BPBD Agam, Fauzi, Kadinas Satpol.PP-Damkar Agam dan Eki Marlinda yang membawa tim Diskominfo Agam untuk membantu lalulintas komunikasi.
Dikatakannya, 135 kepala keluarga yang diungsikan pada 4 lokasi , masing-masing di Mesjid Nurul Fallah,Limo Badak, Mesjid Nurul Saadah Jorong Saskand, Mesjid Nurul Iman Jorong Bukik Malanca dan SDN 01 Campago.
“Para pengungsi butuh bantuan selimut, obat-obatan dan makanan. Kondisinya masih serba darurat dan untuk tahap awal sudah bisa diatasi, “ jelas Eki Marlinda.
Selain itu,meski dalam kondisi gelap gulita, Kamis dini hari, beberapa tim penanganan dampak bencana, juga sudah bergerak dengan membangun posko bencana, diantaranya tim Brimob Polda Sumbar, Basarnas, TNI dan BPBD Agam, yang tengah membangun tenda-tenda untuk operasi penanganan bencana, ungkapnya. ( yus)

0 Komentar