Kepala BPBD Bukittinggi Drs.Ibentaro Samudra,MM : Kita Harus Waspadai Bencana Hidrometeoroligi




 Bukittinggi (Indomen) - " Kita minta warga yang bermukim di Bibir Ngarai Sianok dan pinggiran saluran air besar khususnya dan warga Bukittinggi umumnya untuk waspada dengan bencana hidrometeorologi  saat musim penghujan ini.

 Hal ini dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Kota Bukittinggi, Drs.Ibentaro Samudra,MM,Senin ( 14/11) sehubungan dengan curah hujan yang cukup tinggi di kota Wisata Bukittinggi saat ini.

 Dijelaskan Ibentaro Samudra bahwa bencana Hidrometeoroloi  adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan,

 Berdasarkan kondisi yang ada saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi, mengimbau kewaspadaan warga daerah setempat dengan resiko ancaman bencana Hidrometeoroligi saat musim penghujan yang kini terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bukittinggi, Ibentaro Samudera mengatakan curah hujan yang tinggi beresiko menimbulkan kebencanaan di kota wisata yang juga memiliki daerah pinggiran ngarai di sepanjang Sianok.

Ia mengatakan bentuk bencana hidrometeorologi di musim penghujan dapat berupa banjir, badai, longsor, angin puyuh dan gelombang dingin.

Ditambahkan Kepala Pelaksana BPBD Kota Bukittinggi, Ibentaro Samudera  bahwa penyebab bencana hidrometeorologi adalah perubahan iklim dan cuaca ekstrem, Indonesia sering mengalami perubahan cuaca dan iklim secara mendadak dan ekstrem yang berujung pada bencana, kita waspadai ini


Menurutnya, hujan lebat dalam periode lama di Bukittinggi saat ini juga bisa menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor.

" Jadi Imbauan ini tidak saja bagi warga Bukittinggi, tapi juga wisatawan yang datang, cuaca saat ini juga diiringi angin kencang, tentunya potensi pohon tumbang di jalan itu ada, tingkatkan kewaspadaan dan segera berikan laporan kebencanaan jika terjadi," kata Ibentaro lagi.

Sementara saat ini , personel BPBD Bukittinggi siaga sepanjang waktu dan melakukan monitoring di sepanjang wilayah Kota Bukittinggi.

"Dengan personel Pusdalops dan TRC, kami siaga 24 jam, laporkan segera sekecil apapun potensi kebencanaan yang terjadi," jelasnya.

Kondisi Kota Bukittinggi yang masih dalam guyuran hujan yang disertai angin cukup kencang, aktivitas warga terpantau masih normal dan belum ada laporan kebencanaan(SFR) 

0 Komentar