Alhamdulillah .... Jalan H. Ismael Wahid di Korong Koto Kaciak, Nagari III Koto Aur Malintang (Batu Basa) Diresmikan Bupati Padang Pariaman


Terlihat Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis di dampingi H.Sagi, H.Dulhadi dan Hj.Yusneti (Hj.siKueh) dan tokoh masyarakat sedang menggunting pita tanda peresmian jalan H.Ismael Wahid Batu Basa Rabu (25/6/2025). 


 PADANG PARIAMAN,(indomen)---Bupati Padang Pariaman, provinsi Sumatera Barat, John Kenedy Azis, Sampaikan rasa bangga dan Apresiasi yang tinggi Kepada para perantau yang dengan mandiri langsung membangun kampung halaman dalam wujud pembangunan infrastruktur jalan. 

 Dimana, Rabu (25/6/2025)  Bupati John Kennedy Azis meresmikan Jalan H. Ismael Wahid di Korong Koto Kaciak, Nagari III Koto Aur Malintang (Batu Basa), Kecamatan IV Koto Aur Malintang. Jalan sepanjang lebih kurang 2 kilo meter. Jalan  tersebut dibangun dari keluarga perantau sukses. Yang dimotori oleh H.Dulhadi Baudin dan Hj Yisneti yang akrab  panggilan "Hj.SiKueh"dengan nilai sekitar Rp750 juta. H.Ismael Wahid merupakan orang tua dari H.Dulhadi Baudin dan Hj.Yisneti.




Bupati John Kenedy Azis mengaku bangga dan haru begitu tingginya semangat gotong royong dan swadaya luar biasa dari para perantau, secara mandiri membangun infrastruktur kampung halamannya. Bupati John Kenedy Azis mengingatkan pengguna jalan, agar membatasi tonase kendaraan yang melintasi jalan ini, sebab, kata bupati, ketahanan dan kekuatan kontruksi beton (Semen), tidak sama kekuatannya dengan aspal panas (Hotmix).

Bupati menyarankan, untuk membatasi kendaraan keluar masuk jalan ini, sebaiknya dipintu masuk dipasang plang. Tujuannya untuk membatasi kendaraan yang masuk, agar kedaraan yang bukan kelasnya, tidak masuk ke ruas jalan ini.

Pada sambutanya Bupati JKA mengucapkan terimakasih tiada taranya kepada keluarga yang telah membangun jalan ini secara swadaya. “Di tengah keterbatasan anggaran daerah akibat efisiensi fiskal, apa yang dilakukan para perantau ini benar-benar sangat berarti. Kami, atas nama pemerintah daerah, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Ini sangat membantu pemerintah dan tentu sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat”, ungkapnya.


H.Dul dan Hj.Yusneti Wahid ketika diwawancarai wartawan usai peresmian jln.H.mael Wahid oleh Bupati Padang Pariaman H.John Kenedy Azis Rabu (25/6/2025)



Pengerjaan pembangunan jalan ini makan waktu sekitar 4 bulan. Donatur utama pembangunan adalah H. Dulhadi Bahudin, akrab disapa H. Dul dan Hj. Yusneti Ismael Wahid (tergabung dalam Yossie Group), bergerak pada usaha jual beli emas sukses di Jakarta. Keduanya merupakan tokoh perantau asal Nagari III Koto Aur Malintang.

Sebelum diresmikan Bupati Padang Pariman John Kenedy Azis, H. Dul dan Hj. Yusneti (Hj si Kueh) mengungkap historis dan sejarah kehidupan masa lalu ditempat semula ia tinggal bersama. H. Dul dan Hj. Yusneti mengenang masa kecilnya tinggal di kampung halaman.

Terharu, ia menceritakan, bahwa selain dulu di lokasi tersebut ladang Tebu dan ada pengolahan/kilang tebu di daerah tersebut juga merupakan kebun karet (getah) yang mana ketika masa kecilnya H. Dul ikut manakiak gatah bersama keluarga dan jika ingin mandi pergi ke lakukan batang Tiku...., dan setelah mandi sampai di rumah nya badan sudah basah kembali oleh paluah (keringat..) kenangnya..
Jika ingin kepasar batu basa atau ke Aurmalintang ketika itu ia harus melewati jalan setapak, sempit dan penuh semak, dan kerap merasa waswas karena takut diganggu binatang buas. 
Karena tempat ini yang dulu sangat sulit perhubungan, oleh keluarga ia di bawa oleh keluarga tinggal di Aurmalintang.

Terlihat ratusan masyarakat dan karangan bunga di lokasi peresmian jalan H.ISMAEL WAHID  Rabu (25/6/2025). 



Masih menurut H.Dul, yang berjasa terhadap keberhasilannya beserta keluarga seperti saat ini adalah berkat usulan dari mamak kami Maaciak H.Sagi yang mengajak kami ke Jakarta dan di binanya untuk usaha jualan emas. Maaciak H.Sagi juga berpesan kepada kami jika kalian berhasil dirantau..
, jangan lupa dengan keluarga dan orang kampung, bangun kampung.., ujar Maaciak H.Sagi ketika itu....

Justeru itu H. Dul dan Hj. Yusneti bertekat membangun kampung, seperti yang telah diagendakan ini. Jalan dibangun dengan kontruksi berbentuk “Rel” yang biasa diterapkan pada pembangunan jalan usaha tani ini, dapat dimanfaatkan siapa saja. Tapi ia meminta kepada pengguna jalan, agar sama-sama menjaga, agar jalan yang sudah dibangun ini tidak cepat rusak, bila rumput dan semak liar tumbuh mohon dibantu untuk dibersihkan.

“Pengalaman itu membuat kami bertekad suatu hari membangun kampung agar lebih mudah diakses dan masyarakat bisa beraktivitas  dengan nyaman, tanpa rasa takut,” tutur Hj. Yusneti.

Mereka juga berpesan kepada masyarakat agar jalan yang telah dibangun ini dirawat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, sebagai penunjang mobilitas warga serta upaya meningkatkan kesejahteraan bersama.

“Jalan ini adalah bentuk kasih sayang dan kepedulian kami dari rantau. Semoga membawa manfaat, mempererat silaturahmi, dan membuka peluang-peluang baru bagi kampung halaman tercinta,” ujar H. Dul penuh haru.

Pembukaan jalan mulai dari simpang  Bukit caliak atau dari jalan aspal pintu masuk ke jalan ini awalnya/dulunya juga di buka dengan dana dari perantau.Diantara perantau yang peduli dan membangun kampung yakni : H.Sagi,H.Dulhadi, Hj.Yusneti (Hj
si Kueh), Hj.Arnani Basri, H.Ramli, H.Azear Anas, Atrinopel, 


Jalan H. Ismael Wahid membentang sepanjang 1.600 meter dengan propel jalan telah dibuka selebar 8 meter, bila jalan ini ditingkat nanti, lebar jalan tidak ada permasalahan lagi. Awalnya, jalan ini hanyalah jalan setapak sempit yang biasa digunakan masyarakat untuk menuju kebun dan sawah. Berkat gotong royong dan dana swadaya masyarakat, kini jalan tersebut telah dirabat dua lajur layaknya rel kereta api, dengan masing-masing lajur selebar sekitar 90 cm hingga 1 meter. Sementara itu, jarak total dari tepi ke tepi jalan mencapai 8 meter, memberikan ruang yang cukup untuk kendaraan roda empat.

Peresmian jalan ini tidak hanya menjadi bukti nyata kepedulian perantau terhadap kampung halaman, tetapi juga menjadi inspirasi bagi nagari-nagari lain untuk memperkuat semangat kebersamaan dan kemandirian dalam membangun daerah. Kawas ini punya potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata, dari atas dengan ketinggian yang cukup tinggi itu dapat disaksikan seluruh keindahan alam sekitarnya, bahkan dapat melihat laut Tiku.
Terlihat hadir pada acara peresmian jalan "H.ISMAEL WAHID" tersebut: Zahirman kadis Kominfo, kadis PUPR EL ABDES, kadis Peternakan Zul, camat IV Koto Aurmalintang Aprizaldi, ketua KAN III Koto Aurmalintang Iskandar Rky Dt.Mudo, Dt.Rajo marah, wali nagari sekecamatan IV Koto Aurmalintang,  ketua Bamus Nagari serta jajaran se kecamatan IV Koto Aurmalintang, Ninik mamak, imam Khatik dan ratusan masyarakat.
Peresmian jalan H.Ismael Wahid berjalan sukses dan terlihat juga puluhan karangan bunga ucapan selamat atas peresmian jalan H.Ismael Wahid di Nagari Batu Basa kec IV Koto Aur malintang , kab Padang Pariaman.(Syaf)


0 Komentar