Kebakaran Lahan Gambut di Agam, Sumbar Belum Padam Usai 10 Hari !!!, Jokowi tak akan segan-segan mencopot Pangdam-Kapolda yang lalai menangani karhutla.






 Jakarta (Idomen)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mewanti-wanti Pangdam hingga Kapolda untuk serius mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jokowi mengingatkan aturan main yang telah disepakati sejak 2016.

"Setiap tahun sejak 2015, kejadian kebakaran besar kita rutin melakukan pertemuan seperti ini tujuannya apa untuk mengingatkan baik kepada para gubernur, bupati, wali kota, Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, Kapolres terutama ini terutama jika ada pejabat-pejabat yang baru, yang berada di daerah-daerah yang rawan bencana kebakaran sekali lagi ini untuk mengingatkan agar tidak lupa pada aturan main yang sudah kita sepakati di 2016," kata Jokowi dalam rapat koordinasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/2/2021).

Jokowi menegaskan tak akan segan-segan mencopot Pangdam-Kapolda yang lalai menangani karhutla. Para pejabat baru diminta memperhatikan pesan dari Jokowi tersebut.




 Berkaitan dengan kebijakan yang dibuat Presiden Jokowi. Maka, tampaknya Kebakaran lahan gambut berisi kelapa sawit di Agam, Sumatera Barat, makin luas. Kebakaran belum bisa dipadamkan karena kondisi titik api yang berpindah-pindah. Hal ini harus jadi perhatian serius, Gubernur Sumbar, Bupati Agam,Danrem,Kapolda,Kapolres,Dandim setempat.

BPBD setempat mencatat hingga Selasa (23/2/2021) total lahan yang terbakar mencapai 25 hektare lebih. Kobaran api sulit dijinakkan, karena kondisi cuaca ekstrim dan panas terik.

"Masih terjadi. Lahan yang terbakar juga berpindah-pindah," kata Kepala Badan Pelaksana BPBD Agam, Muhammad Lufti, kepada wartawan.Menurut Lufti, lahan gambut yang terbakar tersebut berada di Jorong Aia Maruok, Nagari Persiapan Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjung Mutiara. Kebakaran sudah terjadi sejak 10 hari lalu.

"Proses pemadaman sudah dilakukan sejak 13 Februari silam dan masih belum bisa ditangani, karena lokasinya yang berpindah-pindah. Catatan kita, ada empat lokasi yang terbakar," kata dia.

Hingga kini, pihak BPBD dibantu masyarakat setempat masih berupaya memadamkan kobaran api yang terus menyala. Pemadaman dihadapkan pada kendala sulitnya lokasi dijangkau dengan kendaraan roda empat. Selain itu, kondisi cuaca yang sangat panas menyebabkan ketersediaan air terbatas.

"Kesulitan penyediaan air, karena kondisi yang panas begini," katanya lagi.

Petugas kini masih bekerja keras untuk melakukan pemadaman, termasuk mengantisipasi munculnya titik api baru. Angin kencang dan cuaca panas membuat api bisa menyala setiap saat.(D.c)

0 Komentar