“Disiplin Prokes, Inovasi dan Komunikasi jadi Daily Activity di Bank Nagari”





 Tema : Pelayanan Bank Nagari di Masa Pandemi Covid-19

“Disiplin Prokes, Inovasi dan Komunikasi jadi Daily Activity di Bank Nagari”

 

 Oleh : Lailatul Aidil

  

Siapapun tak pernah menduga, pandemi Covid-19 pemulihannya akan memakan waktu panjang, yang entah kapan akan berakhir. Setahun telah berlalu, berbagai upaya menangkal penyebaran Virus Coid-19 terus  dilakukan pemerintah.

Hampir semua sektor kehidupan terdampak, dan yang paling vital adalah sektor perekonomian. Antisipasi akan dampak pandemi Covid-19 terus dilakukan berbagai pihak. Demikian pula dari sektor Perbankan, upaya dan terobosan perubahan perilaku yang mendasar saat pandemi, ikut memberikan dampak terhadap sikap nasabah saat melakukan transaksi dan pemahaman mengakses produk atau berbagai pelayanan finansial.

 Disisi lain, sektor kesehatan kenyamanan serta keamanan, saat ini menjadi masalah utama bagi para nasabah. Melihat kondisi saat ini , maka wawasan dan perilaku nasabah untuk mengakses layanan perbankan, tidak melulu hanya mengandalkan kantor cabang. Saatnya layanan perbankan dengan aplikasi digital banking yang mampu diakses dari mana dan kapan saja menjadi pilihan utama.. Karena itu, cakrawala dan wawasan nasabah  dalam mengakses layanan perbankan harus semakin diperkaya. Perbankan perlu melakukan edukasi kepada para nasabah.

Demikian juga transaksi finansial saat ini, baik secara Non tunai ( cashles), tanpa kartu ( cardless), nirsentuh (contactless),sepertinya sudah menjadi kelaziman baru.Saat evolusi perilaku nasabah berjalan akibat pandemi, maka dari pihak perbankan pun diminta untuk cepat tanggap dan cepat beradaptasi, khususnya untuk dapat mewujudkan customer experience(pengelaman pelanggan)  yang positif secara end to end. Seraya menjalin komunikasi yang empatik dengan penuh kepedulian (caring) terhadap kondisi para nasabah. Tak bisa dibantah bahwa customer experience merupakan satu indikator kesuksesan layanan yang diberikan satu perusahaan. Jelas sekali ini jadi faktor penting untuk keberlangsungan bisnis itu sendiri.

Dari sisi pandangan dan pengamatan penulis, maka selama pandemi pihak perbankan telah cukup banyak mengambil dan melakukan inovasi agar dapat membuat para nasabahnya menjadi tenang. Begitu pula halnya dengan Bank pembangunan Daerah (BPD) Sumbar  atau Bank Nagari

Ini terlihat dari berbagai macam upaya sosialisasi dan komunikasi yang secara kasat mata dapat penulis bagi dalam beberapa fase. Pada fase awal pandemi, terlihat Bank Nagari melakukan upaya adaptif dan inovatif dengan mengembangkan layanan perbankan secara digital, seperti aplikasi mobile banking dan internet banking yang dapat melayani berbagai kebutuhan nasabah saat ini dan nanti. Nah, disini terlihat inisiatif Bank Nagari  juga menyasar kepada nasabah , korporasi dan UKM, sehingga dapat menjangkau semua segmen masalah.

Pada fase ini terlihat Bank Nagari sepertinya ingin memberikan kepastian dan perhatian kepada para nasabah agar mereka merasa aman dan nyaman, dan diharapkan akan tercipta hasil sentimen yang positif. Bank Nagari sepertinya ingin menyampaikan komitmetnya untuk tetap melayani nasabah dalam kondisi apapun, termasuk kondisi dimasa sulit saat ini dengan berbagai penyesuaian dan mendukung agar nasabah tetap produktif melalui layanan digital.

Dan yang cukup sangat prinsipil adalah Bank Nagari juga melakukan langkah konkrit dengan membantu para nasabah, pelaku usaha atau debitur Bank Nagari yang usahanya terdampak pandemi, Hal ini benar-benar sangat membantu nasabah dan pelaku usaha itu sendiri.

Hal yang cukup koordinatif sekali , dimana dibawah koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Nagari secara cepat merespon potensi-potensi pelemahan kemampuan yang dialami para debitur dalam upaya mereka untuk mencicil dan mengangsur pinjaman mereka yakni dengan memberikan relaksasi atau restrukturisasi kredit, terutama bagi para debitur yang terdampk Covid-19. Dengan cara ini diharapkan akan dapat menghasilkan sikap loyalitas dari debitur kepada Bank Nagari.

Pada Fase pertama ini juga, Bank Nagari sesuai dengan himbauan pemerintah secara tegas dan disiplin menerapkan dan menjalankan Protokol kesehatan (Prokes) yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Pada semua kantor cabang dan kantor pusat terlihat semua pegawai Bank Nagari menggunakan masker, mencuci tangan saat masuk dan keluar dari kantor, serta menerapkan perilaku menjaga jarak dalam kegiatan baik di dalam dan diluar kantor.

Sementara para nasabah sendiri dalam menjalankan protokol kesehatan di lingkungan Bank Nagari baik di kantor  pusat,  di 31 kantor cabang,  dan 46 kantor cabang pembantu dan kantor kas mendapatkan petunjuk dan pengawasan dari  satuan pengamanan (Satpam) yang sangat disiplin.

Bahkan penulis sendiri dengan berbagai alasan mencoba mempengaruhi Satpam karena  pura -pura tidak membawa Masker. Dengan bijaksana, tegas dan tak ada kata kompromi, petugas satpam di kantor pusat justeru memberikan masker kepada penulis. Jadi menjalankan protokol kesehatan(Prokes) merupakan kunci utama untuk dapat masuk ke kantor Bank Nagari.

“Semua kami lakukan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat , aman dan nyaman dalam bertransaksi di Bank Nagari. Semua juga kami lakukan untuk nasabah. Bukan untuk sok-sok disiplin, kata petugas satpam di kantor pusat Bank Nagari di jalan Pemuda,Padang.

 Sementara pada fase kedua yakni seperti juga fase penanggulangan pandemi oleh pemerintah yakni fase New Normal. Pada fase kedua ini, Bank Nagari terlihat secara aktif terus mengkomunikasikan berbagai upaya inisiati dan inovatif untuk membantu para nasabah Bank Nagari menjalani aktifitas dimasa adaptasi kebiasaan baru melalui layanan Bank Nagari yang bermanfaat dan relevan.

 Tentu saja hal ini harus didukung oleh aplikasi digital banking Bank Nagari yang memiliki fitur lengkap dan dapat disesuaikan dengan wawasan dan kemampuan digital para nasabah Bank Nagari. Terlihat  dengan aplikasi digital banking yang dirancang Bank Nagari para nasabah  dapat melakukan transaksi digital dengan lancar.

 Tak bisa dipungkiri saat ini para nasabah Bank Nagari melalui ponsel saja dapat melakukan kegiatan finansial mereka seperti transfer dana, membayar berbagai tagihan, belanja bahkan termasuk melakukan investasi. Para nasabah Bank Nagari dapat melakukan semua itu dalam satu genggaman(Ponsel) secara sehat dan aman.

 Bank Nagari sangat kentara dan jelas sekali mampu mengedukasi para nasabah untuk menggunakan berbagai kemudahan layanan digital banking.

 Bahkan sejak mendapat izin dari Bank Indomesia untuk menerbitkan  pembayaran digital QRIS ( Quick Response Code Indonesian Standar) , tanggal 5 februari 2020, maka Bank Nagari dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi perbankan maupun e-Wallet.

 Pembayaran Scan QRIS menjadi solusi pembayaran digital bagi nasabah secara sehat dan aman,. Bank Nagari menjadi Bank Pembangunan Daerah petama diluar Jawa dan Bali yang mendapat izin menerbitkan pembayaran digital QRIS. Ini merupakan satu prestasi yang cukup membanggakan.

 Dengan  QRIS maka pembayaran dapat dilakukan melalui QR Code yang telah terstandar secara nasional untuk pembayaran digital melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik maupun mobile banking. Maka , untuk Bank Nagari menggunakan nama Nagari QRIS. Fitur ini telah tersedia di Nagari Mobile Banking.

 Jadi ada Hikmah dibalik pandemi yang telah melanda dunia ini. Sementara untuk Fase ketiga menurut hemat penulsi adalah fase untuk bangkit kembali.

 

Pada fase ini Bank Nagari sangat berkepentingan untuk menjaga kesinambungan komunikasi yang positif dengan nasabah sehingga terus dapat membangkitkan rasa optimisme posisitf itu. Bila memang dengan program Vaksinisasi yang dilakukan pemeritah dapat menghambat laju penyebaran Covid-19. Maka semoga pada tahun 2021 kegiatan perekonomian Indonesia dapat membaik kembali.

Nah, pada fase ini penulis merasa bahwa Bank Nagari perlu terus menjaga komunikasi dengan para nasabah dan semua pihak yang berkepentingan mengenai kondisi Bank Nagari terkini serta berbagai perkembanganya, Ini untuk memberikan rasa percaya bagi para nasabah kepada  BankNagari itu sendiri.

 Bank Nagari harus percaya diri dan ini diperlihatkan lewat komunikasi dengan para nasabah. Karena tidak ada di dunia ini baik industri jasa atau industri perbankan yang punya pengelaman dalam mengatasi dampak pandemi. Semua dalam taraf belajar, bereksprimen dan  berinovasi untuk dapat melakukanyang terbaik agar dapat keluar dari dampak pandemi.

Untuk ini dalam usia yang sudah 59 tahun Bank Nagari perlu bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar dapat berkomunikasi yang baik dengan nasabahnya untuk mendapatkan trus atau kepercayaan.

 

 

0 Komentar