Bukittinggi ( Indomen)- Setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
mengungkapkan, saat ini tercatat ada 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut
di Indonesia. Kemudian saat ini tercatat ada 15 kasus dugaan atau
suspek hepatitis akut di Indonesia. Maka, Menkes
menindaklanjuti kejadian ini dengan membuat Surat Edaran (SE) tentang
Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui
Etiologinya (Acute Hepatitis Of
Unknown Aetiology).
Menyikapi hal ini Pemko Bukittinggi segera melakukan
antisipasi dengan memberikan himbauan dan petunjuk kepada seluruh rumah sakit
dan puskesmas yang ada di Bukittinggi.
“ Kita sudah mendapatkan informasi tentang adanya wabah
Hepatitis Akut trsebut. Dan untuk daerah
Bukittinggi belum ditemukan kasus ini,tetapi kita sduuah lakukan himbauan kepaa
rumah sakit dan puskesmas untuk menerapkan SOP mekanisme rujukan jika ditemui
ada kasus ini, Kata PLt Sekretaris Dinas Kesehatan Bukittinggi,drg.Salvi Raini,
Kamis (12/5) ketika dimintakan penjelaannya tentang paya antisipasi yang dilakukan
Dinkes Bukittinggi.
Dijelaskan lagi bahwa dinkes Bukittinggi juga telah
memberikan petunjuk dan arahan kepada para kader posyandu jika mereka menemukan
ada gejala-gejala kasuus Hepatitis akut ini.Dinkes bukiinggi memang sangat
berharap banak kepada kader posyandu untuk memantau hal ini ,karena kader posyanduu merupakan ujung tombak di
bidang kesehatan yang terdepan
menghadapi keseharian kesehaan dengan masyarakat.
“Jadi sampai hari ini,kita belum menemukan adanya kasus
Hepatitis Akut di Bukittinggi, untuk itu
kita berharap kepada masyarakat uuntuk dapat terus menjaga kebersihan diri,
salah satuna akni dengan mencuci tangan jika sudah dari tempat lain,kata drg
Salvi Raini lagi ( SFR)
0 Komentar