Kunjungi Usaha Binaan Dinas Peternakan Sumbar, Gubernur Mahyeldi : Anak Muda Harus Jadi Pengusaha




Sijunjung(Indomen) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah terus mendorong generasi muda untuk menjadi pengusaha. Sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan dan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.

"Semakin banyak anak muda yang membuka usaha, semakin banyak lapangan pekerjaan. Maka peluangnya untuk meningkatkan perekonomian akan lebih besar," sebut Gubernur Mahyeldi saat mengunjungi usaha itik petelur di Padang Sibusuk, Kupitan Sijunjung, Selasa (18/7/2023).

Usaha itik petelur tersebut milik Rido Ilahi Fahmi, Warga Padang Sibusuk, Kupitan Kabupaten Sijunjung. Rido adalah lulusan keperawatan. Ia berstatus sebagai pegawai kontrak di rumah sakit di Muaro Sijunjung. Karena, gajinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, makanya dia mencari tambahan penghasilan dengan memelihara itik petelur.

"Dengan usaha seperti ini, maka pendapatan akan lebih besar dibandingkan ketika hanya menerima gaji sebagai pekerja, itu poin yang harus dipahami oleh masyarakat terutama generasi muda,"sebut Mahyeldi usai melihat langsung kadang itik Rido.

Ia menjelaskan, itulah alasan kenapa Pemprov Sumbar memiliki program 100 ribu enterpreneur. Tujuannya agar memotivasi generasi muda untuk menjadi pengusaha. Atau menambah besar usaha yang sudah ada.

Awalnya usaha itik petelur tersebut dirintis Rido medio tahun 2022 lalu. Memulai dengan jumlah 260 ekor itik. Karena cukup membantu ekonomi keluarganya, dia berusaha terus menambah jumlah itiknya.

Beruntung, dia mendapatkan bantuan dari Dinas Peternakan Sumbar sebanyak 1.000 ekor itik sudah bertelur. Bantuan itu juga ditambah dengan pakan 1 ton.

"Alhamdulillah, permohonan bantuan saya dikabulkan Dinas Peternakan Sumbar sehingga usaha ini bisa terus berkembang," ungkapnya.

Kini dengan jumlah itik sebanyak 1.260 ekor tersebut, ia bisa mendapatkan telur kisaran 660 hingga 700 butir perharinya. Saat ini satu butir telurnya laku dijual seharga Rp2.500 dan telah mulai merambah pasar regional sumatera.

"Rata-rata telurnya dikirim ke Pekanbaru dan Palembang,"sebutnya.

Dengan hasil itu, Rido bisa mengantongi rata-rata Rp1.650.000 hingga Rp1.750.000 setiap harinya. Sekarang dirinya masih mengelola usahanya secara mandiri dengan sedikit bantuan keluarga atau belum menggunakan jasa karyawan.

Jika bisa terus berkembang, ia mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan melakukan perekrutan karyawan sebagai tambahan tenaga. (Aidil/adpsb)

0 Komentar