Solok Selatan, (Indomen) - Upaya mencegah berkembangnya paham radikal, intoleransi, dan potensi terorisme di Kabupaten Solok Selatan terus ditingkatkan melalui koordinasi intensif lintas lembaga dalam wadah Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem).Pada Rabu,6/8/2025
Rapat koordinasi terbaru Tim Pakem mempertegas pentingnya sinergi antara aparat penegak hukum, tokoh agama, dan instansi terkait dalam menjaga stabilitas kehidupan beragama, khususnya di lokasi-lokasi tempat ibadah yang rawan disusupi paham menyimpang.
Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Solok Selatan, Agis Sahputra, mengingatkan bahwa sejumlah kasus nasional, seperti keterlibatan ASN Kemenag di Aceh dalam jaringan teroris serta kericuhan rumah doa di Padang, harus menjadi perhatian serius. "Kita perlu melakukan deteksi dini agar tidak kecolongan di daerah sendiri," tegasnya.
Polres Solok Selatan melalui KBO Intel, Raymundro, menyampaikan hasil pemantauan di sejumlah rumah ibadah non-Muslim di wilayah seperti Sikinjang, Mitra Kerinci, dan TKA. Menurutnya, kondisi di lapangan masih dalam keadaan aman dan terkendali. Meski demikian, pemantauan tetap dilakukan secara berkala.
Kepala KUA Sangir, Hafizh Aulia Rahman, menekankan bahwa peran penyuluh agama sangat penting dalam membina umat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu sensitif. “Pendekatan dialog dan edukasi kami lakukan terus-menerus demi membangun sikap saling menghormati antarumat beragama,” ungkapnya.
Kepala Kantor Kemenag Solok Selatan, Fitriyoni, juga menyoroti keberadaan sejumlah titik rumah ibadah umat minoritas di kawasan Sangir dan sekitarnya. Ia memastikan bahwa Kemenag terus aktif melakukan monitoring dan menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh agama lintas keyakinan.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di media sosial tanpa verifikasi. “Bijak bermedia sosial sangat penting untuk menjaga kondusifitas daerah,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua MUI Solok Selatan, Ali Basri, yang menegaskan pentingnya menciptakan narasi damai dan meredam reaksi sepihak dalam menyikapi isu-isu sensitif. “Insiden di tempat lain harus jadi pelajaran bersama. Kita harus memperkuat benteng toleransi dan kerukunan di daerah kita sendiri,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan dan koordinasi aktif lintas sektor, Tim Pakem Solok Selatan bertekad menjaga iklim kehidupan beragama yang damai dan saling menghargai di tengah masyarakat majemuk.
(Desri Wahida)
0 Komentar