Pengembangan PLTP Muara Laboh Unit 2 Resmi Dimulai, Tanda Dimulainya Era Baru Energi Hijau di Solok Selatan



Solok Selatan, (Indomen) - PT Supreme Energy melalui anak perusahaannya, PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML), resmi memulai tajak sumur pertama proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit 2 . Acara ini menjadi penanda dimulainya tahap kedua pengembangan proyek panas bumi dengan kapasitas tambahan sebesar 80 megawatt (MW) di wilayah kerja Liki Pinangawan Muara Laboh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.Pada Kamis (16/10/2025)

Seremoni tajak sumur ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, didampingi Bupati Solok Selatan Khairunas, Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Gigih Udi Atmo, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, serta jajaran pimpinan Supreme Energy dan PLN.

Inspektur panas bumi dari Ditjen EBTKE Kementerian ESDM telah memberikan persetujuan pelaksanaan pemboran setelah memastikan seluruh aspek teknik dan keselamatan kerja terpenuhi. Hasil inspeksi tersebut disampaikan langsung oleh Gigih Udi Atmo dalam acara tersebut.

President & CEO Supreme Energy, Nisriyanto, menjelaskan bahwa pihaknya berencana melakukan pengeboran 6–8 sumur produksi dan injeksi selama 16 bulan ke depan, dengan kedalaman mencapai 3.200 meter MD untuk sumur produksi dan 2.500 meter MD untuk sumur injeksi.

“Pembangunan PLTP Muara Laboh Unit 2 ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2027. Proyek ini merupakan tindak lanjut dari Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) atau Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero) yang telah ditandatangani pada 23 Desember 2024,” ungkapnya.

Listrik yang dihasilkan nantinya akan disalurkan melalui jaringan PLN di Pulau Sumatera, untuk memperkuat pasokan energi sekaligus mendukung target peningkatan bauran energi terbarukan nasional. Kapasitas tambahan dari PLTP Muara Laboh Unit 2 ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan listrik sekitar 435.000 rumah tangga serta mengurangi emisi karbon hingga 460.000 ton CO₂ per tahun.

Total investasi proyek ini mencapai US$ 490 juta, dengan dukungan pembiayaan dari konsorsium lembaga keuangan internasional seperti Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB), Mizuho Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), MUFG Bank, dan Hyakugo Bank, serta jaminan dari Nippon Export and Investment Insurance (NEXI).

Selain mendorong transisi energi bersih, proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 juga diproyeksikan memberikan kontribusi ekonomi signifikan bagi daerah, termasuk pembayaran royalti dan bonus produksi, serta membuka lapangan kerja bagi sekitar 1.500 orang dan peluang usaha bagi pelaku ekonomi lokal.

Dalam pelaksanaan proyek, PT Plumpang Raya Anugerah ditunjuk sebagai kontraktor pemboran, sementara untuk pekerjaan Engineering Procurement and Construction (EPC) dipercayakan kepada konsorsium Sumitomo Corporation, PT Inti Karya Persada Tehnik, dan PT Wasa Mitra Engineering. Adapun peralatan utama berupa turbin dan generator akan dipasok oleh Fuji Electric (Desri Wahida)

0 Komentar