Gunung Kerinci via Solok Selatan Tawarkan Jalur Alami, Landai, dan Kaya Keanekaragaman Hayati

 



Solok Selatan, (Indomen) – Jalur pendakian Gunung Kerinci melalui Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menghadirkan pengalaman berbeda bagi para pecinta alam. Jalur ini menyuguhkan bentang hutan hujan tropis yang masih alami, kaya satwa dan tumbuhan endemik, serta menjadi salah satu perlintasan Harimau Sumatera.

Sebagai bagian dari Seven Summits Indonesia, jalur pendakian via Solok Selatan menawarkan sensasi petualangan yang dimulai langsung dari ekosistem hutan. Berbeda dengan jalur Kersik Tuo, Kerinci, yang masih melewati kawasan perkebunan masyarakat sebelum memasuki pintu rimba.

“Begitu melewati pintu rimba, pendaki langsung berada di tengah ekosistem hutan. Ini berbeda dengan Kersik Tuo yang pemandangan awalnya masih perkebunan warga,” ujar Kepala Seksi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah IV, Hadinata Karyadi, saat jumpa pers di Visit Center Pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan, Camping Ground Danau Bontak, Nagari Bangun Rejo, Kecamatan Sangir, Jumat (12/12/2025).

Hadinata menjelaskan, meski jalur via Solok Selatan memerlukan waktu tempuh lebih panjang dibandingkan Kersik Tuo, namun karakter lintasannya relatif lebih landai dan ramah bagi pendaki.

“Dari camping ground sampai Pos Borneo jalurnya masih landai, jadi pendaki bisa lebih santai. Tantangan mulai terasa setelah Pos Borneo, sementara jalur ekstrem berada di rentang Tugu Yuda menuju puncak,” jelasnya.

Selain kontur jalur yang lebih bersahabat, pendaki juga dimanjakan panorama hutan hujan tropis yang masih asri, minim sampah, serta berpotensi mempertemukan pendaki dengan satwa dan flora endemik yang langka.

“Jalur ini masih sangat alami dan merupakan salah satu kawasan perlintasan Harimau Sumatera,” tambahnya.

Untuk menunjang kenyamanan dan keselamatan pendaki, Balai Besar TNKS telah membangun delapan pos peristirahatan di sepanjang jalur pendakian. Sementara itu, Camping Ground Danau Bontak menjadi titik awal pendakian sekaligus lokasi transit sebelum pendaki memulai perjalanan menuju puncak.

“Di camping ground tersedia toilet, area yang luas, dan jaringan internet juga sudah dapat diakses,” ujarnya.

Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (Mdpl) merupakan gunung api aktif tertinggi di Indonesia dan berada di perbatasan Kabupaten Kerinci dan Solok Selatan.

Pengembangan jalur pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan, kata Hadinata, merupakan hasil kolaborasi Balai Besar TNKS bersama Pemerintah Kabupaten Solok Selatan. Akses menuju Visit Center pun terus ditingkatkan.

“Melalui program TMMD bersama TNI AD, jalan menuju camping ground yang sebelumnya hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki, kini sudah dapat dilalui kendaraan roda empat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok Selatan, Pamil Ruskamdani, menilai pembukaan jalur pendakian ini menjadi peluang besar bagi peningkatan perekonomian masyarakat lokal.

“Dengan dibukanya jalur pendakian, masyarakat dapat mengembangkan usaha penginapan, penyewaan perlengkapan pendakian, penjualan suvenir, hingga kuliner,” katanya.

Ia menambahkan, pendaki pemula tidak perlu khawatir karena telah tersedia pemandu dan tour operator binaan Balai Besar TNKS yang telah bersertifikat.

“Jalur ini sudah banyak dijajal, bahkan pendaki dari Malaysia juga cukup ramai,” ujarnya.

Senada, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Solok Selatan, Irwanesa, menekankan pentingnya promosi masif terhadap jalur pendakian ini.

“Jalur pendakian ini perlu diviralkan agar dikenal luas. Jika ramai pengunjung, perekonomian masyarakat lokal tentu ikut terdongkrak,” katanya.

Di tengah kebijakan efisiensi keuangan negara dan berkurangnya transfer ke daerah, pemerintah daerah dituntut untuk kreatif mencari sumber pendapatan baru guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Pariwisata menjadi salah satu sektor strategis. Solok Selatan memiliki potensi besar melalui jalur pendakian Gunung Kerinci yang kini terus kita kembangkan,” ujarnya.

Irwanesa juga menyebutkan, perbaikan akses jalan dari Padang menuju Solok Selatan, serta peningkatan ruas Solok Selatan–Dharmasraya, diharapkan mampu semakin mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya sektor pariwisata di bumi Sarantau Sasurambi.(Desri Wahida)

0 Komentar