"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"
Begitu penting peran pemuda dalam menegakkan semangat perjuangan begitu juga di Minangkabau, peran pemuda yang begitu penting itu sangat berguna bagi kemajuan Minangkabau pada masa mendatang. Seperti yang dikatakan dalam filosofi Minangkabau berikut ini:“Rang mudo parik paga nagari”. Maksudnya
Sistem yang ada di Minangkabau bisa melahirkan sosok pemuda menjadikan pelindung, pengaman dan tulang punggung dalam memajukan kehidupan nagari atau Minangkabau. Begini kalau anak muda Minangkabau menuai kesuksesan maka Nagari di Minangkabau juga akan sukses. Ibarat seperti air bah besar, apabila kita menghadang nya kita akan terbawa hanyut ke dalamnya. Begitu juga tentang anak muda banyak anak muda Minangkabau yang sukses maka semakin membuat kita termotivasi untuk sukses kedepan.. Begitu besar tantangan anak Minangkabau kedepan.
Banyak dari kita anak muda Minangkabau dulunya adalah bapak pendiri bangsa misalnya saja M M Hatta, Sutan Sjahrir, Tan Malaka, M Yamin dan masih banyak lagi. Semua yang disebutkan diatas adalah orang yang sukses yang menempa pendidikan yang ada di Minangkabau. Begitu gigih dalam menghadapi segala rintangan dan cobaan agar bangsa kita berdiri. Kita sebagai generasi Minangkabau yang notabene hidup di zaman milenial untuk kedepannya kita bisa menghidupkan kembali cahaya yang telah padam dalam pepatah Minangkabau dapat diistilahkan "Mambangkik batang tarandam” secara harfiah dapat diartikan: membangkit batang yang terendam atau terbenam. Dari sini tampak sebagai suatu upaya untuk mengobarkan semangat agar terus maju, dengan tetap berpijak pada kekuatan dan potensi – potensi yang dimiliki, mengolah dan membangkitkannya kembali sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Demikianlah, jargon tersebut dipandang sebagai hasrat seseorang atau kelompok untuk mengembalikan kejayaan mereka di masa lalu. Namun pada sisi lainnya, penggunaan kalimat “mambangkik batang tarandam”.
Membangkitkan kejayaan masa lalu kita sebagai orang Minang sangat penting untuk sekarang ini karena sudah tidak banyak orang yang berasal dari Minangkabau yang sekarang sebagai orang yang berpengaruh di dalam negara untuk sekarang ini. Ada beberapa tantangan bagi anak muda Minangkabau di era sekarang
Tantangan anak muda Minangkabau kedepan
Untuk kedepannya bagaimana anak Minangkabau kedepan agar menjadi kita berbudaya, berintegritas, berbudi pekerti luhur sesuai dengan norma-norma yang berlaku didalam masyarakat punya nilai agama Islam yang kuat, tentu cirikhas agama Islam juga tercantum didalam masyarakat Minangkabau karena pendidikan non format sekarang yang sudah mulai ditinggalkan adalah Lalok di surau. Di Minangkabau banyak pendidikan non formal misalnya saja surau, lapau, dan galanggang sekarang sudah tidak diminati oleh anak muda Minangkabau. Misalnya saja Surau sekarang sudah mulai ditinggalkan, mana ada zaman sekarang pemuda yang tidur di surau karena surau adalah tempat yang sudah jarang disinggahi oleh beberapa pemuda yang ingin belajar ilmu agama misalnya. Dahulu pemuda yang tidak tidur di surau akan dihina sekarang malah sebaliknya
Anak muda Minangkabau juga diperlukan menguasai bahasa asing serta cakap teknologi. Seperti yang dibahas dalam tantangan diatas hal itu terjadi akibat perkembangan teknologi membuat anak muda Minangkabau sendiri juga terpacu hendak nya untuk menguasai teknologi karena zaman sekarang teknologi bukanlah hal yang tabu dalam masyarakat. Ilmu teknologi yang maju membuat anak muda Minangkabau sekarang sudah tidak ada lagi yang mengamalkan tidur di surau karena sudah ada pengganti yang sepadan yaitu Handphone yang semakin marak beredar dalam masyarakat. Sekarang anak muda Minangkabau terkenal virus diumah saja, karena anak muda ini sudah nyaman dengan mainan barunya
Tentunya kita sebagai anak muda Minangkabau juga perlu menguasai bahasa asing karena hal ini menjadi tolak ukur generasi Minangkabau berikutnya. Menguasai bahasa asing tentu perlu dikaitkan dengan kebudayaan tapi menguasai bahasa asing belum tentu menghilangkan kebudayaan. Semua hal ini adalah patokan bagi anak muda Minangkabau kedepan agar tercipta generasi yang berintegritas dan unggul dalam persaingan merantau karena anak Minangkabau sudah tersebar dimana-mana.
Merantau disebabkan semakin menipisnya lahan yang pertanian, semakin susahnya mencari pekerjaan di kampung halaman membuat seseorang di Minangkabau pergi merantau. Banyak pengangguran di Minangkabau sekarang menganggur akibat sempit nya lahan pekerjaan. Semakin padatnya penduduk membuat seseorang menjadi semakin sulit mencari pekerjaan terutama di kampung halaman mereka. Semakin berkembangnya zaman, semakin sempurna teknologi mau tidak mau untuk mencukupi kebutuhan ekonomi harus pergi merantau. Bukan anak Minangkabau sekarang bodoh tetapi ini adalah tantangan bagi generasi mileneal Minangkabau kedepannya
Tantangan tersebut tentu berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat kedepan. Oleh karena itu masyarakat Minangkabau sekarang harus sadar akan perubahan-perubahan yang terjadi sekarang ini. Perubahan ini disebabkan karena perkembangan teknologi yang semakin canggih, dan kurangnya literasi dan bacaan yang membuat anak muda sekarang sekaan terbuai dengan kemajuan teknologi. Untuk itu kedepan kita sebagai masyarakat Minangkabau harus mencari solusi secara bersama bagaimana nasib kita sebagai masyarakat
Satu lagi yang menarik, karena perkembangan teknologi yang semakin maju. Lapangan pekerjaan sampingan di Minangkabau semakin pudar misalnya saja songket. Songket merupakan kain yang ditenun dengan tangan sendiri. Biasanya harga songket lebih mahal daripada harga songket yang dibuat dengan teknologi. Songket di Minangkabau merupakan suatu kerajinan yang sudah menjadi tradisi. Sekarang sudah tidak banyak orang yang ahli dalam membuat songket karena faktor pengaruh zaman yang semakin pesat. Karena adanya mesin yang canggih perlahan kerajinan menenun atau usaha menenun songket di Minangkabau dapat dikalahkan. Dikalahkan disini dalam artian harga songket yang terbuat dari teknologi lebih murah dibandingkan harga songket yang dibuat dengan tangan sendiri.
Budaya Minangkabau zaman dulu terkenal memiliki tradisi yang mengatur hampir keseluruhan kehidupan masyarakatnya. Tak terkecuali pada kehidupan pemudanya. Pemuda-pemuda Minang (rong mudo), memiliki tempat tersendiri dalam aktivitas sosial budaya. Sistem budaya yang ada membentuk sosok pemuda untuk tampil menjadi pelindung, pengaman, dan tulang punggung untuk memajukan kehidupan masyarakat.Pemuda yang dibentuk untuk memajukan Minang ini disebut anak mudo parit nagari. Dengan didikan ketat tentang nilai-nilai oleh masyarakat Minang, tak heran jika hasilnya, pemuda Minang juga andil menjadi garda terdepan di masa kemerdekaan Indonesia.
Kedepan kita ingin di era milenial, anak mudo urang Minangkabau tetap menjadi yang terbaik di era nya. Tidak tidur disurau,dapat dimaklumi.tapi tidak pergi ke surau atau mesjid bagi anak Mudo (Laki- Laki) adalah salah satu dosa besar. Karena dalam ajaran Islam kaum laki-laki wajib shalat ke surau atau mesjid.
Jadi ikutilah kemajuan zaman,namun anak mudo Minangkabu jangan sampai di telan kemajuan zaman. Anak mudo Minangkabu harus mengendalikan zaman itu dan menguasai kemajuan zaman itu. Inilah tantangan anak Mudo Minangkabau sekarang yakni, menguasai era milenial(Menguasai teknologi dan informasi) tanpa meninggalkan adat nan basandi syara’ , syara’ basandi kitabullah.Mari kita jawab tantangan ini dengan Ikhtiar dan doa. Serta berserah diri kepada Allah,kunci diatas segalanya ini. Majulah rang mudo Minangkabau tanpa meninggalkan ajaran Islam dan Budaya Minangkabau yang tak lapuak di hujan tak lakang di paneh.
Penulis adalah Abdul Jamil Al Rasyid mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand angkatan 2019 berdomisili di Padang Pariaman Santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas Patamuan Tandikek
0 Komentar