Kabid Linmas dan Damkar Mentawai Randi Irawan : Kita Butuh Tendon air dan embung air untuk pemadaman api

 



Mentawai (Indomen),- Kepala Bidang Linmas dan Damkar  Kabupaten kepulauan Mentawai, Randi Irawan menyatakan bahwa sebaai kabupaten baru maka Dinas Linmas dan Damkar kami msih dalam taraf belajar termasuuk belajar dari pengelaman pemadaman kebakaran itu sendiri.

Hal ini disampaikan Randi Irawan dalam dialog tentang penanganan kebaakran di Mentawai. Jum'at (22/4) di ruang kerjanya Kepada awak media Indomen, 

"Mentawai merupakan Kabupaten baru. Jadi segala sesuatu yang terkait pemadaman kebakaran hal yang baru, hanya belajar dari pengalaman dan dalam masa pembelajaran dalam penanganan kebakaran. Berbicara tentang kebakaran di Mentawai lebih banyak kejadiannya kebakaran hutan, dimasa musim kemarau. Adapun penyebab kebakaran hutan ini terjadi pada dasarnya diakibatkan karena kelalaian Masyarakat pemilik lahan, dimana ketika masyarakat si pemilik lahan melakukan pembakaran untuk membersihkan lahan perkebunan ada kebablasan, kelalaian dalam mengawasi dan memadamkan api yang dihidupkan untuk membersikan lahan perkebunan, sehingga api yang tidak diawasi atau api yang tidak sepenuhnya sudah dipadamkan oleh sipemilik lahan akan menyabar dan meluas sehingga terjadi kebakaran hutan dan lahan perkebunan,kata Randi Irawan lagi.

 Kabid Linmas dan damkar Randi Irawan menyampaikan data kebakaran yang terjadi di Mentawai April 2022. Pada bulan Maret, terjadi 5 Kejadian kebakaran, diantaranya 4 kejadian terjadi di Sipora dan satu kejadian lagi terjadi di Sikakap yaitu di Muara Taikako. Kejadian kebakaran yang selama bualan Maret dan April 2022 diberitakan tidak ada korban jiwa, namun ada kerugian. Jika ditaksir bisa mencapai Sepuluh jutaan, kerugian ini muncul karena didalam lahan yang terbakar ada tanaman masyarakat seperti Pinang, Pisang dan Tanaman Tua lainnya.

" Adapun kendala yang ditemui dalam penanganan pemadaman kebakaran yaitu: Kondisi mobil pemadam yang sudah tua, Selang sudah lama tidak terganti, Pompa apung untuk penyedot, dan kendala air, tidak ada tendon air, dan tidak ada embung air. Selama ini air hanya didapat dari kolam yang di Lingkungan kantor Bupati. Harapan Randi Irawan menekankan bahwa di Mentawai harus ada tendon air dan Embung, supaya DAMKAR tidak lagi megalami kesulitan dalam penyediaan air untuk kebutuhan Pemadam Kebakaran. (Miki)

0 Komentar