PADANG,( Indomen). -- Setiap manusia memiliki luka batin. Luka batin tidak bisa sembuh, akan selalu teringat, karena setiap momen, bisa saja akan mengingatkan seseorang pada hal yang kurang menyenangkan dan membuat suasana hati menjadi buruk.
Untuk menghilangkan luka batin, alihkan pikiran dari hal-hal yang kurang menyenangkan atau melukai hati. Sebab, jika diikuti maka luka batin akan semakin dalam. Lakukan kegiatan lain, untuk mengubah suasana hati, dan menghindari luka batin kembali terbuka.
“Yang paling utama dilakukan untuk menghilangkan luka batin, adalah dengan banyak mengingat Allah. Selalu berzikir, menjaga hati serta tetap lakukan ibadah salat 5 waktu. Salat yang spesial adalah salat malam (tahajjud),” kata Ustaz sekaligus Psikolog Asrul SAg., dalam diskusi tentang Luka Batin di hadapan sekitar 60 jemaah pengajian Majelis Ilmu Jamilah Dangau Teduh (Jamilah Dante), Kamis (9/10).
“Hanya dengan berzikir dan selalu mengingat Allah, hati akan menjadi tenang. Selain itu, bila hati tergores dosa, bisa ditutupi dengan berbuat kebaikan. Rasa sakit bisa diobati dengan berzikir pada Allah, sebab, ketika kita bergantung pada Allah itu akan menjadi obat tersendiri,” lanjutnya.
Ustaz Asrul juga mengingatkan para jemaah untuk selalu menjaga hati. “Jangan paksa orang lain seperrti kita. Mantapkan diri sendiri. yang membuat kita sakit adalah memaksa orang lain menjadi kita. Jadi, berdamailah dengan lingkungan. Luka tidak sembuh sembuh karena kita paksa orang lain seperti kita,” tambahnya.
Ia juga mengajak para jemaah untuk menciptakan kebahagiaan sendiri. “Jangan terus berusaha membahagiakan orang lain, karena belum tentu semua orang bisa menerima tujuan kita. Banyak membaca Al-Qur’an, serta bertawakkal kepada Allah setelah semua upaya baik dilakukan, adalah salah satu jalan untuk menggapai bahagia tersebut. Terakhir, ikhlas menerima ketentuan Allah dan berdamai dengan masa lalu, berdamai dengan keadaan dan berdamai dengan diri sendiri,” kata Ustaz Asrul tentang solusi untuk menghindari luka batin.
Pada kesempatan itu, para jemaah Majelis Ilmu Jamilah Dangau Teduh juga mengikuti penyuluhan kanker dari Yayasan Kanker Indonesia. Materi ini disajikan oleh Amelia Walviena AMd. Kebidanan. Ia memberikan pengetahuan tentang kanker serta bagaimana mengenali kanker sedari dini, dan upaya pencegahannya.
Pimpinan Majelis Ilmu Jamilah Dangau Teduh (Jamilah Dante) Psikolog Yuni Ushi Johan menyebutkan, kegiatan pengajian ini rutin digelar setiap bulan. Anggota pengajian ini sebagian adalah ibu ibu dan wanita yang sibuk dengan pekerjaan dari berbagai profesi.
“Kami menghadirkan narasumber dari berbagai bidang. Ada dokter, psikolog, ustaz dan lainnya. Tujuannya memperkaya ilmu anggota pengajian ini,” kata Yuni.
Pada tiap kegiatan pengajian, anggota Majelis Ilmu Jamilah Dante juga mendapatkan kesempatan membuka lapak UMKM mereka di sana. (rilis)
0 Komentar