Ketika Seorang "Sahabat" menjadi Seorang "Pengkhianat"

 





Padang,( Indomen)-  Seiring sejalan, sama- sama merasakan nikmat dan sengsara, namun semua hanyalah kamuflase semata,itulah gambaran kasar atau halus seorang penghianat terhadap tim ataupun sahabat serta teman seperjuangan, ini memang dunia, tapi ingat juga kalau akherat itu nyata adanya. 


Sejarah memang tidak pernah berdusra dengan apa yang telah terjadi dan dialami, penulis masih ingat ketika masih remaja dulu pernah mendengar orang tua-tua berbincang dengan sesama para teman seperjuangan mereka, bahwa ketika mereka merasakan kenikmatan tidak satupun dari teman mereka yang tertinggal untuk merasakan kebahagian yang mereka raih, sehingga suka yang mereka rasakan seakan sirna dengan kegembiaraan yang dirasa meskipun hanya dalam hitungan waktu yang sangat sebentar, tapi mereka yakin bahwa teman mereka adalah sahabat terbaik untuk berbagi suka dan duka. 

Usai pesta kegembiraan dan saat datang berbagai macam cobaan, disini meraka akhirnya tahu bahwa yang namanya sahabat sejati, dan teman seperjuangan itu ternyata hanya isapan jempol semata. Teman yang selama ini jadi panutan dan tempat berbagi cerita suka dan duka, ternyata hanya mau suka nya saja, ketika datang duka, maka semua tentang persahabatan akan disingkirkan hanya dengan satu kedipan mata,  inilah yang namanya teman penghianat, hanya mau bergembira saja dan tidak mau berduka bersama. Tapi semua itu adalah permainan politik demi menyelamatkan seseorang semisalnya demikian. Namun pakialah hati nurani jangan pakai enak dirimu sendiri. 

Sementara para sahabat yang lain kukuh untuk tidak bersama dalam sebuah gerbong kereta api, tapi sang penghianat malah mencari kursi empuk untuk dirinya sendiri, hahaha memang seorang penghianat tidak akan mempedulikan apapun perkataan sahabat ataupun teman sejawat, yang penting bagi dirinya dia selamat dan sukses diatas darah para sahabat sejatinya. 

Penulis dalam hal ini, hanyalah menggambarkan bukan menghakimi ataupun memvonis seorang penghianat tapi hati-hatilah karena hati seorang penghianat terbuat bukan dari tanah yang suci, tapi dari serpihan sumpah serapah orang yang dikhianati. 

Terakhir buat para sahabat, tetap berjuang, karena sebaik baiknya seorang penghianat, tempatnya adalah di lembah kehinaan para sahabatnya. (***)

0 Komentar