Gerakan Orang Tua Asuh, Kolaborasi Cegah Stunting di Solok Selatan Terus Meluas

 



Solok Selatan, (Indomen) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan terus memperkuat Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), sebagai intervensi nyata percepatan penurunan stunting di daerah. Program yang mengedepankan semangat gotong royong ini mengajak semua pihak untuk peduli dan berperan langsung dalam mendukung tumbuh kembang balita berisiko stunting.

Wakil Bupati Solok Selatan sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), H. Yulian Efi, menyebut bahwa kolaborasi menjadi kunci keberhasilan Genting. Bukan hanya pemerintah, namun juga sektor swasta, lembaga sosial, hingga komunitas masyarakat.

“Saat ini sudah beberapa pihak terlibat dalam Gerakan Genting, termasuk perusahaan swasta yang beroperasi di Solok Selatan. Kita berharap lebih banyak mitra turut menjadi orang tua asuh dengan memberikan dukungan nutrisi maupun non-nutrisi,” ujar Wabup Yulian saat membuka Rakor TPPS Kabupaten Solok Selatan Periode III di Hotel Pesona Alam Sangir, Senin (27/10/2025).

Ia menegaskan komitmen Solok Selatan sejalan dengan kesepakatan seluruh kepala daerah se-Sumatera Barat, yaitu menurunkan angka stunting provinsi menjadi 19% pada tahun 2026.

Jumlah Balita Berisiko Masih Tinggi, Dukungan Terus Diperluas

Gerakan Genting yang diinisiasi melalui Surat Himbauan Bupati tanggal 28 Februari 2025 ini merupakan langkah preventif terhadap ancaman peningkatan angka stunting.

Menurut data Dinas P2KBPP&PA, terdapat 648 balita berisiko stunting, namun baru 581 anak yang sudah mendapat intervensi. Masih ada selisih yang membutuhkan dukungan banyak pihak.

Menariknya, tidak hanya bantuan pangan bergizi, tetapi edukasi perubahan perilaku dan pola asuh kini menjadi intervensi terbesar dalam program ini.

Dampak Nyata Terlihat di Lapangan

Keterlibatan sejumlah pihak mulai terasa, seperti Baznas Solok Selatan dan PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) yang aktif membantu balita di beberapa kecamatan.

Field Relation Representative SEML, Bujang Joan, mengungkapkan bahwa pihaknya fokus mendorong pemanfaatan bahan pangan lokal untuk pemenuhan gizi keluarga.

“SEML membantu 214 balita di lima nagari di Kecamatan Alam Pauh Duo melalui dukungan nutrisi dan edukasi dengan menggandeng Puskesmas dan UMKM lokal,” jelasnya.

Hasil monitoring Ahli Gizi Puskesmas Pauh Duo pada periode 10–23 September 2025 mencatat lebih dari separuh balita mengalami kenaikan berat badan, yang merupakan indikator penting terjadinya peningkatan tinggi badan anak ke depannya.

Namun demikian, ahli gizi menekankan pentingnya pemantauan konsisten dari orang tua dalam pemberian makanan setiap hari untuk menjaga progres tersebut.

Program Genting hadir sebagai strategi kolaboratif yang menyasar akar persoalan. Dengan komitmen pemerintah serta keterlibatan luas masyarakat dan mitra usaha, diharapkan Solok Selatan mampu mencetak generasi yang lebih sehat dan bebas stunting.(Desri Wahida)

0 Komentar